tekstil bunga biru dan putih

Kecerdasan buatan dan blockchain adalah teknologi abad ke-21 yang mendorong inovasi di seluruh bidang. Seiring dunia bergerak menuju desentralisasi, semakin banyak aplikasi dan solusi yang akan semakin bergantung pada teknologi blockchain. Era informasi yang berpusat pada data modern juga menuntut kapasitas analitis AI yang sempurna. Kedua teknologi tersebut digunakan untuk meningkatkan keamanan, privasi, personalisasi, audit, dan pengambilan keputusan. Berikut ini adalah gambaran tentang bagaimana AI dan blockchain bekerja sama untuk memperkuat keamanan terhadap serangan siber:

Mengamankan Transaksi Melalui Kripto

Mata uang kripto yang didukung oleh Blockchain telah menjadi pilihan populer bagi orang-orang yang mencari anonimitas daring. Mata uang kripto pertama kali dianut oleh industri permainan, di mana kasino menerima setoran dan penarikan Bitcoin. Seiring berjalannya waktu, kripto menjadi identik dengan permainan daring hingga hampir semua kasino papan atas AS dan Kasino online terbaik di Inggris menerima berbagai mata uang kripto untuk pembayaran. Beberapa bahkan memiliki bonus eksklusif, seperti putaran gratis slot atau taruhan pertunjukan dealer langsung untuk setoran kripto. Industri lain, seperti keuangan, perbankan, ritel, perawatan kesehatan, rantai pasokan, dan keamanan siber, sejak saat itu telah mengikuti dan sepenuhnya menerima Bitcoin, Ethereum, dan mata uang digital lainnya. 

Mata uang kripto bergantung pada blockchain, yang merupakan buku besar yang tidak dapat diubah yang dibangun di atas kriptografi tingkat lanjut. Transaksi yang tercatat pada blockchain tidak dapat diubah atau dibatalkan. Ekosistem diatur oleh semua node yang ada, tanpa otoritas pusat tertentu, sehingga mengurangi risiko serangan yang ditargetkan. Toko daring seperti Amazon, Shopify, dan Microsoft sudah menerima pembayaran kripto dan penjual e-Commerce dapat dengan mudah mengintegrasikan opsi tersebut bagi penggunanya. Pembeli dapat mengirim dana langsung dari situs bursa ke alamat kripto pedagang.

Memetakan Perilaku Pengguna dengan Pembelajaran Mesin

Kecerdasan buatan menawarkan peluang untuk menganalisis perilaku pengguna berdasarkan pola. Misalnya, penyedia kasino dapat mengumpulkan data tentang permainan yang dimainkan, bonus yang diklaim, jumlah taruhan, dan waktu yang dihabiskan. Pengusaha juga dapat menganalisis waktu login, file yang diakses, dan setiap suntingan yang dilakukan pada basis data yang ada. Berkat Mesin belajarSistem AI menganalisis semua metrik yang dikumpulkan untuk mengidentifikasi pola yang merangkum perilaku pengguna. Pola tersebut disimpan dan dibandingkan dengan data baru untuk terus menciptakan profil yang kuat. 

Jika pengguna lain memperoleh akses ke akun atau jaringan, AI dapat mendeteksi ketidaksesuaian dalam cara mereka menavigasi dan menjelajahi sumber daya yang ada. Misalnya, AI dapat mencatat waktu login yang mencurigakan, permintaan penarikan ke sistem pembayaran baru atau detail bank, dan pola navigasi yang tidak sesuai dengan perilaku yang biasa. Aktivitas yang mencurigakan segera ditandai dan pemberitahuan dikirim ke tim keamanan siber atau pengguna. Sistem AI juga dapat membatasi akses ke bagian sensitif atau memblokir pengguna dari akun, yang memerlukan autentikasi tambahan. Pemetaan perilaku pengguna memungkinkan pemantauan otonom untuk menemukan dan memblokir akses yang tidak sah sedini mungkin. 

Menggabungkan AI dan Blockchain untuk Pemantauan Jaringan

Tim keamanan siber sudah menggunakan sistem AI dan blockchain bersama-sama untuk memperkuat keamanan terhadap serangan. Buku besar blockchain memungkinkan terciptanya catatan yang tidak dapat diubah. Perusahaan dapat mengambil snapshot jaringan dan sumber daya mereka dan mencatatnya di blockchain. Snapshot diambil setiap beberapa detik atau menit dan diberi cap waktu. Catatan blockchain kemudian dianalisis secara mandiri oleh algoritma AI canggih yang dapat menandai aktivitas mencurigakan seperti Serangan DDoS yang membanjiri sumber daya jaringan. 

Karena catatan blockchain bersifat permanen, peretas tidak dapat menyembunyikan atau menghilangkan jejak mereka setelah mengakses jaringan. AI menandai aktivitas mencurigakan lebih awal, mengaktifkan protokol keamanan khusus untuk mengusir peretas. Deteksi dini juga melindungi jaringan dari infiltrasi lebih lanjut dan sistem AI kemudian dapat menganalisis serangan dan memperbarui patch keamanan untuk mencegah pelanggaran serupa. Ada banyak cara lain AI dan blockchain bekerja sama untuk meningkatkan keamanan siber. Perusahaan dapat menggunakan blockchain untuk merekam berbagai set data dan AI untuk menganalisisnya guna mendapatkan jejak yang akurat. 

Masa Depan Keamanan Siber

AI dan blockchain memberikan keamanan dan pertahanan yang lebih baik terhadap ancaman yang ada dan yang baru muncul. Namun, para peretas memiliki akses ke teknologi yang sama dan dapat menganalisis langkah-langkah mereka untuk menentukan alasan kegagalan dan menciptakan serangan yang lebih canggih. Yang muncul adalah persaingan yang tidak pernah berakhir antara tim keamanan siber dan para peretas, dengan salah satu pihak menang untuk sementara waktu, hanya untuk solusi baru yang memaksa mereka kembali ke papan gambar. Masa depan keamanan siber menjanjikan pertahanan canggih yang didukung AI dan teknologi terintegrasi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menetralkan malware dan serangan canggih.